ARTI MEMAAFKAN dan MELUPAKAN



MERENUNG ULANG ARTI MEMAAFKAN dan MELUPAKAN.
By_Jpn

MEMAAFKAN
Mungkin setara dengan memaklumi kesalahan itu, statusnya yang bersalah tidak kita perhitungkan lagi.
Kita menerima orang yang bersalah seperti dulu lagi dalam hal merelakan sakit yg diakibatkannya pada kita. Pada kondisi ini dia tidak kita tuntut "membayar" konsekuensi logis dari perbuatan salahnya.

MELUPAKAN
Tidak mengingat lagi. Pada tingkat ekstrim mungkin berarti menganggap hal itu tak pernah terjadi. Seakan memori terhapus dalam ingatan. Peristiwa itu menjadi tidak pernah ada dalam hidup kita.
Memaafkan dan sekaligus Melupakan?
Menurut saya tidak mungkin!!!. Orang bisa memaafkan dengan tulus, tapi menganggap hal itu tidak pernah ada rasanya tidak mungkin. Kecuali amnesia, mungkin saja.

Yang bisa melupakan kesalahan kita hanya TUHAN

LALU BAGAIMANA?
Mungkin lebih tepat memaafkan dan bersedia tidak membangkit-bangkit kesalahan masa lalu yg sudah pasti tetap teringat diperjalanan waktu.
Pada saat bersamaan, dengan berlalunya waktu, tiap luka itu menjadi sembuh. Sehingga walau salah itu terkenang kembali, tak lagi memberi efek menyakitkan lagi.
Pada saat itu mungkin bisa di definisikan dengan berhasilnya kita berdamai dengan masa lalu yang menyakitkan itu karena mampu memaafkan.

BAGAIMANA MELAKUKANNYA?
Tidak bisa dilakukan sendiri. Kita membutuhkan Tuhan untuk membuat kita mampu melepaskan pengampunan kepada orang lain.
Jadi, kasih Tuhan yang kita terima, memberi kekuatan untuk mengasihi kembali orang yang bersalah itu, sebagaimana kita dikasihi dan telah diampuni Tuhan.
Pada kondisi ini, perlu ada upaya keras dan tulus untuk dapat melakukannya. Tidak mudah memang, tapi jika diupayakan, pengampunan akan mampu dilepaskan untuknya.

Pada tingkat ini kita berhasil menanggung luka dan kemudian menyembuhkan dia dari rasa bersalahnya. Wow... Itu Suatu Pengorbanan Besar. Karena kita yg sakit, kita justru menyembuhkan yang sakit lewat mengabaikan luka atau sakit yg kita sendiri serentak sedang alami.
Tidak mudah dan jarang orang dapat melewati fase ini. Sebab normalnya, yang sudah sembuhlah yang dapat memikirkan dan menolong "sakit" orang lain. Makanya ini disebut dengan Pengorbanan.
Bagi saya, memaafkan adalah Tingkat Pengorbanan Tertinggi dalam prilaku kemanusiaan kita.

UNSUR KATALIS
Yaitu unsur pembuat proses berhasil. Si yang bersalah memiliki peran katalis yang penting. Dia mesti menunjukkan sikap yang mampu menunjang upaya kita menyembuhkan diri dari luka. Tak membuat kesalah yang sama terulang, sehingga kita tidak "dipaksa" teringat lagi masa lalu itu.

Pada tingkat yang luar biasa, ada pula tantangan yang cukup menantang, yakni: apapun yg terjadi, saya akan memaafkanmu terus-menerus walau kesalahanmu terulang demi  perintah Tuhan yang aku kasihi. Mungkin itu yang dimaksud dengan 70 kali 7 kali mengampuni sesama yang diperintahkan Yesus.
Sekali lagi, pihak yang bersalah perlu menunjukkan itikad baik, sehingga menolong kita untuk cepat berpulih.

Kiranya Tuhan memampukan. Amin.
By_Jpn /28 Juli 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. TEOKRASI SERVINDO UTAMA

HARUS BERAPA KALI AKU MEMAAFKAN