KUMPULAN KHOTBAH "saya"

Catatan : 
Kumpulan Materi Persiapan khotbah ini saya buat berdasarkan Alkitab dan beberapa masukan serta referensi dari bergai buku-buku dan tulisan-tulisan yang saya baca.
Selanjutnya dirangkum menjadi materi Khotbah untuk disampaikan pada persekutuan kami.
Apabila materi ini jauh dari sempurna, maka saya mohon maaf, karena kesempurnaan itu sejatinya hanya milik Tuhan.

____________________________________________________________________________________________________________

PF. 02
PKB Sektor Pelayanan 4.
Senin 16 April 2018
Bacaan   : Yosua 4 : 14-24.
TEMA   : ”PEMIMPIN YANG DIKEHENDAKI TUHAN”

I. PENDAHULUAN :
Malam ini Saya bersyukur bisa berada disini menjadi bagaian dari Persekutuan PKB di sector pelayanan 4. Hal ini bisa terjadi hanya karena Penyertaan dan Pimpinan Tuhan Yesus Kristus.
Berbicara masalah Pemimpin, bacaan SBU kita malam ini juga memberi Judul atau Tema ; “PEMIMPIN YANG DI KEHENDAKI TUHAN” seperti apa itu Pemimpin yang dikehendaki Tuhan?

Sebelum kita masuk pada materi bacaan atau Tema kita malam ini, saya ingin mengutip Teeori ; “DR. Kartini Kartono” dia seorang Dosen dan juga Penulis banyak buku, dia mengungkapkan ada 3 teori tentang kemunculan seorang Pemimpin, yaitu:

1.Teori GENETIS beliau berpendapat bahwa seorang pemimpin itu tidak dibuat, tetapi dilahirkan dengan bakat-bakat tertentu untuk menjadi seorang pemimpin.

2.Teori SOSIAL beliau berpendapat bahwa seorang pemimpin harus disiapkan, dididik dan dibentuk.

3.Teori EKOLOGIS beliau berpendapat bahwa seorang pemimpin adalah lahir dengan bakat-bakat kepemimpinan, lalu dipersiapkan dan dibina.

DR.Kartini Kartono ingin menyampaikan pesan kepada pembacanya, bahwa seorang Pemimpin harus memiliki Kecakapan dan Kemampuan.

II.MATERI KHOTBAH :
Bapak-bapak yang terkasih!
Sekarang mari kita masuk pada bacaan Alkitab yang kita baca tadi, yang di SBU diberi Tema ; “PEMIMPIN YANG DIKEHENDAKI TUHAN?”

Bapak-bapak,
Apakah analisa atau pendapat manusia itu besesuaian dengan tema kita malam ini.
Mari kita belajar apa itu PEMIMPIN YANG DIKEHENDAKI TUHAN. Tuhan ingin membentuk kita menjadi satu pribadi yang memiliki KARAKTER PEMIMPIN.

Karena, Pemimpin itu bukan soal Jabatan, tapi Pemimpin adalah soal MENTALITAS.
Pemimpin juga bukan soal kursi, tapi soal INTEGRITAS dan KARAKTER.
(Karakter : Watak, Tabiat atau Kebiasaan,atau memiliki Sifat bawaan)
Sehingga tugas seorang Pemimpin bukan hanya Memimpin, tetapi tugas seorang Pemimpin adalah mempengaruhi orang lain dan mau mendengar serta melayani
(Intergritas adalah Orang yang memiliki Pridadi jujur dan karakter kuat)

Alkitab mengatakan “KAMU ADALAH GARAM DUNIA”, Artinya disana ada panggilan kepemimpinan. Ketika kita menjadi tawar, maka tidak ada gunanya lagi sehingga dibuang dan di ijak orang. (Matius 5:13)
Yesus menggunakan istilah PELAYAN itu berarti PEMIMPIN.
Gereja membutuhkan Pemimpin-Pemimpin yang baik seperti yang dikehendaki Tuhan Yesus Kristus,
Kitab Markus juga mengatakan “Seorang pemimpin yang baik hendaklah menjadi hamba,  karena Yesus datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani” (Markus 10:44-45.)

Bapak-bapak yang terkasih!
Di dalam Gereja kita, keberadaan bapak-bapak sebagai Pemimpin atau Majelis dan Pengurus Pelkat sangat dibutuhkan ketika kita dipanggil dan dipercaya oleh Tuhan. Seperti MUSA YANG DIPERSIAPKAN OLEH TUHAN DAN YOSUA YANG DI PILIH OLEH TUHAN. Keduanya adalah Pemimpin yang patut  kita teladani.
Ketika kita sudah dipilih Tuhan melalui Jemaat dan mengaku “YA, DENGAN SEGENAP HATIKU” masihkah kita meragukan akan Panggilan Tuhan, sehingga kita akan melayani dengan setengah hati….? Tidak!!! Tuhan Yesus sudah membayar kita dengan harga yang mahal, yaitu dengan nyawanya, apa yang dapat kita berikan untuk sebuah pengorbanan?

Bapak-bapak yang terkasih!
Mari kita memberi diri agar dipakai oleh Tuhan untuk menjadi  Pemimpin yang melayani di Gereja kita.

Tata Gereja kita mengatakan ;
1.Majelis adalah Pemimpin GPIB di lingkup Jemaat.
2.Pelkat adalah Pelaksana Misi Gereja, Fungsinya MEMBANTU Majelis Jemaat.

Buat kita yang terlibat di kepengurusan Pelkat tugas kita adalah membantu Majelis Jemaat. Harapan kedepan Majelis yang dibantu dapat memberikan teladan kepada kita-kita  sehingga fungsi kerja sama itu akan tampak.
Misi GPIB : Menjadi Gereja yg terus menerus diperbaharui, Menjadi Gereja yg hadir menjadi contoh, Menjadi Gerja yg membangun keutuhan.

Disaat sekarang, kita sedang menyusun Program Kerja dan Anggaran 2018-2019, beberapa kali saya mengikuti pertemuan tersebut, ternyata kehadiran kita sangat minim, kemana para Pemimpinnya?
Bapak-bapak, Program yang kita susun ini adalah merupakan demensi lain daripada Gereja kita, dari sinilah orang lain dapat melihat keberadaan kita. Dimana Karakter dan Performance kita akan terlihat untuk masa  satu tahun kedepan.

Bapak-bapak yang terkasih!
Kembali ke Tema kita. Seorang Pemimpin yang dikehendaki Tuhan itu adalah Pemimpin yang tidak akan memindahkan kelalaian dirinya kepada orang lain.
Mari kita belajar kepemimpinan dari Tuhan Yesus, Masih ada waktu bagi kita untuk mengubah apa yang mungkin perlu kita ubah dan koreksi. Terkait dengan Penyusunan Program, Hari kamis nanti kita masih ada sesi untuk Penyusunan Program. Mari, kepada kita yang diberi tanggungjawab agar bisa hadir dan memberikan diri untuk Gereja kita, dimana Tuhan Yesus sebagai Kepala Gereja.

III. KESIMPULAN.
Bapak-bapak yang terkasih! Terhakir, saya coba mengambil kesimpulan dari pembacaan kita tadi:

1.Bahwa nama besar Yosua dan nama besar kita itu, bukan karena kemampuan kita sendiri, tetapi Tuhan-lah yang membuat nama besar itu menjadi dikenal. (Yosua 14:14)

2.Musa , walau dikasihi oleh Tuhan, tetapi Musa tidak diijinkan masuk ke Tanah Perjanjian, karena Musa tidak menjalankan Perintah Tuhan. "Padahal kesalahan musa relatif kecil"
Firman Tuhan : Karena kamu tidak percaya kepada-KU dan tidak menghormati kekudusan-KU

3.Sekarang apakah kita mau masuk ke Tanah Perjanjian itu? Mari…, Dengan penuh raja tanggungjawab, kita sebagai Pemimpin dan Pengurus, mau mengerjakan apa yang Tuhan sudah perintahkan kepada kita. Agar kita di ijinkan untuk masuk ke Tanah Perjanjian itu.

4.Kitab Ulangan mengatakan “TUHAN AKAN MENGANGKAT ENGKAU MENJADI KEPALA BUKAN MENJADI EKOR” (UL: 28:23)     --- AMIN---

_______________________________________________________________________________

PF. 01 
PKB Sektor Pelayanan 3.
Senin 19 Maret 2018
Bacaan : Mazmur 66 : 13-15.
TEMA : ”MEMBAYAR NAZAR”


I. PENDAHULUAN : 
Selamat Malam.
Malam ini merupakan kebanggaan buat saya ketika saya mendapat kepercayaan Bapak-bapak untuk Melayani Pekerjaan Tuhan.
Sebelum saya masuk pada materi bacaan kita malam ini, saya ingin menyampaikan dua hal, yaitu apa yang membedakan  : “Melayani Pekerjaan Tuhan dan Melayani Tuhan” mengapa saya konsen pada dua kalimat ini, karena dari dua kalimat ini ada pergumulan rohani saya.
Tentu sudah mengetahui pilihan kegiatan saya di Gereja, saya selalu memilih tugas-tugas di KEPANITIAAN bukan tugas PELAYANAN, saya selalu menolak dengan berbagai alasan.
Beberapa orang berpendapat bahwa tugas Melayani Pekerjaan Tuhan (termasuk didalamnya tugas Kepanitiaan) dan Melayani Tuhan itu adalah tugas yang sama, maka saya merasa tidak perlu lagi menerima tugas PELAYANAN.Tetapi beberapa waktu yang lalu saya dan rekan-rekan di Jemaat Getsemani sudah mengucapkan dihadapan Tuhan dan Jemaat “Ya, DENGAN SEGENAP HATIKU” sebagai Pengurus Pelkat.
Dalam benak saya terlintas pertanyaan, apakah yang dimaksut dengan dua kata yang tentunya bermakna sama ini  “Melayani Pekerjaan Tuhan dan Melayani Tuhan”
Secara pribadi saya memahami bahwa tugas yang saya laksanakan malam ini adalah tugas sebagai “Melayani Pekerjaan Tuhan”, mungkin ada yang berpendapat lain.
Saya menbaca beberapa referensi termasuk dalam Alkitab, akhirnya saya mendapatkan pendekatan jawaban yang menurut saya relefan dengan pertanyaan saya tadi, yaitu dalam Alkitab pada Injil Lukas 10:38-42’, tentang Maria dan Marta yang menyambut Tuhan Yesus dan murid-muridnya ketika dalam perjalanan tiba di kampung Maria dan Marta. 

Ternyata Maria dan Marta punya cara masing-masin untuk menyambut Tuhan Yesus dan murid-muridnya itu. Marta menyambut dengan menyibukkan diri untuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk Tuhan Yesus, sementara Maria lebih memilih menyambut Tuhan Yesus untuk duduk didekat kaki Tuhan Yesus dan mendengarkan perkataan serta ajaran Tuhan Yesus.

Dalam Injil Lukas ini disebutkan, bahwa Marta berseru kepada Tuhan Yesus; “Tuhan tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku ini (Maria) membiarkan aku melayani seorang diri?”
Tetapi Tuhan justru berkata; “Marta-Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, Maria telah memilih bagian yang terbaik”.
Dari kisah Maria dan Marta diatas, maka saya mencoba memahami makna “Melayani Tuhan dan Melayani Pekerjaan Tuhan”. Menurut saya Melayani Tuhan itu sebagaimana yang dilakukan Maria, yaitu bersujud dikaki Tuhan Yesus dengan berhikmat dan bersungguh-sungguh mendengarkan ajaran Tuhan Yesus, selanjutnya mewujudkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Sementara Marta memilih menyibukkan diri dengan melayani Tuhan, kendati sedikit mengeluh.
Demekian kira-kira pemahaman yang saya dapat tentang bagaimana memahami makna “Melayani Pekerjaan Tuhan dan Melayani Tuhan” tentu keduanya memiliki makna yang sama, asalkan kita melakukannya dengan Tulus dan Bersungguh-sungguh.


II. MATERI KHOTBAH :
Sekarang mari kira kembali pada bacaan kita malam ini, saya mengambil Tema sesuai dengan bacaan Alkitab tadi “Mazmur 66 : 13 - 15,  

dengan Judul / Tema : ”MEMBAYAR NAZAR”

Dalam bacaan tadi kita dapat mengambil suatu pelajaran bahwa ; Pemazmur mengajarkan kepada kita, jika kita sudah berjanji atau bernazar, maka kita harus konsekwen untuk menepati janji kita.
Apa pesan yang terkandung dalam Kitab Mazmur ini, saya mencoba untuk membagi menjadi tiga bagian ;

Bagian Pertama ; “MASUK KERUMAH-MU” :
Istilah masuk ke rumah-Mu tidak lain berbicara tentang “Datang beribadah kepada Tuhan”. Untuk melihat dan menyaksikan segala perbuatan Tuhan, pemazmur menyatakan bahwa ia akan datang beribadah kepada Tuhan. Hal ini tentunya berlaku juga bagi kita sekalian
Bagian Kedua ; “MEMBAWA KORBAN BAKARAN” :
Pemazmur ingin menyapaikan pesan kepada kita, bahwa untuk menghadap hadirat Tuhan janganlah dengan tangan hampa (Ulangan 16:16), kita pergi beribadah bukan hanya sekedar beribadah, tetapi kita juga datang dengan tujuan MENGUCAP SYUKUR KEPADA ALLAH, dan sebagai ungkapan syukur BAWALAH PERSEMBAHAN KEPADA ALLAH.

Bagian Ketiga ; “MEMBAYAR NAZARKU” :
Nazar menurut KBBI, (adalah sebuah janji seseorang untuk melaksanakan sesuatu jika tujuan yang diinginkan tercapai). Nazar yang dimaksut dalam Alkitab umumnya disampaikan kepada Tuhan.
Orang yang bernazar menjadi orang yang “berhutang” kepada Allah. Hutang yang dimaksud dalam konteks ini adalah hutang janji kepada Allah tetang yang akan di lakukan jika yang di inginkan terpenuhi.
Pemazmur datang kepada Tuhan untuk membayar nazar. Hal ini memberi makna bahwa pemazmur telah menerima apa yang telah ia mohonkan kepada Allah, dan pemazmur juga telah memenuhi janjinya, yaitu MEMBAYAR NAZAR. “Apa yang terjadi jika nazar tidak kita dilaksanakan atau tidak kita penuhi?” 

Pengkhotbah 5 : 3 – 5. Mengatakan, sbb : (Mari kita baca bersama-sama)
5:3 Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh.
5:4 Tepatilah nazarmu. Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya.
5:5 Janganlah mulutmu membawa engkau ke dalam dosa, dan janganlah berkata di hadapan utusan Allah bahwa engkau khilaf. Apakah perlu Allah menjadi murka atas ucapan-ucapanmu dan merusakkan pekerjaan tanganmu?”

Penulis Kitab Pengkhotbah ini tentunya memliki pengalaman pribadi dengan Tuhan, sehingga disebutkan bahwa Nazar sebagai janji dengan Tuhan haruslah di penuhi, maka dari itu sebelum kita  bernazar harusnya dipikirkan terlebih dahulu, jangan membuat janji dengan Tuhan atau ber-nazar dengan  emosional atau dalam bahasa gaulnya “Asal Nyeplos aja”
Firman Tuhan Malam Ini, lewat Pemazmur telah mengingatkan kepada kita bagaimana seharusnya kita bersyukur dan membayar nazar kepada Allah,

III. KESIMPULAN :
Terakhir. Saya mengutip tulisan Bpk. “Reinhad Kansil, M.Th” (Seorang, Master Trainer Pelatihan Kepemimpinan Kristen),  Mengatakan : “Karena kuasa-Nya yang besar, Tuhan sangat layak menerima pujian syukur kita. Pujilah Tuhan dalam setiap tarikan nafasmu”.--- AMIN ---

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. TEOKRASI SERVINDO UTAMA

HARUS BERAPA KALI AKU MEMAAFKAN